Jl. Imam Bonjol Selat Panjang banjir (Foto : Anje Mello FB)
Selat Panjang Banjir, Selatpanjang tenggelam heboh di Jejaring Sosial, itu masalah klasik, masih ingat waktu sekolah di SMPN 2 Selat Panjang (sekarang SMPN 3 Selat Panjang). Dulu dan sampai saat ini kalau sudah musim pasang besar air laut daerah sekitar Jalan Imam Bonjol akan tenggelam sampai selutut, kalau sekarang selain musim pasang besar juga musim hujan akan menyebabkan banjir, bagaimana jika saat musim pasang besar air laut ditambah dengan musim hujan alamat "Karam" tenggelam.
Selat Panjang sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti hendaknya dibenahi secara mendasar, Tata Kota, Drainase (saluran air) mesti menjadi program utama pembenahan, seharusnya Drainase ini sudah dipikirkan sebelum Hutan Ruko berdiri disepanjang jalan, namun semuanya telah terlanjur Ruko yang ada tak mungkin kita robohkan (kecuali kalau memang sudah melanggar Tata ruang). Sekarang bagaimana dengan kondisi yang ada kita bisa mengatasi permasalahan banjir ini. Bappeda, Dinas PU ranjang masterplan Drainase kota Selatpanjang bangun kalau perlu mulai kembali dari titik nol, rancang untuk sampai 10 tahun kedepan, ini harus diselesaikan secara tuntas, gunakan tenaga ahli untuk mendesain kota Selatpanjang yang bebas dari Banjir untuk 5 sampai 10 tahun kedepan (jika perlu dengan proyek multiyears), jangan menganggap remeh permasalahan banjir yang ada sekarang.
Canangkan kampanye massal untuk membina kesadaran masyarakat tentang perlunya menjaga kebersihan terutama menjaga jangan membuang sampah di saluran pembuangan air, kampanyekan juga menanam pohon di setiap rumah dan Ruko, jika perlu buat PERDA tentang ini, didalam Perda tersbut juga cantumkan dengan jelas dan tegas tentang penanaman Pohon, pelarangan Semenisasi beton untuk halaman (pakai Paving block atau rumput), Pembuatan BIOPORI untuk membuat resapan air, dan ini semua mesti menjadi Prioritas untuk mengantisipasi kemajuan kota Selat Panjang kedepan
0 komentar:
Posting Komentar